Tentang Pilihan Dalam Hidup

January 9, 2009

Manusia Adalah makhluk dengan derajat paling tinggi di antara makhluk-makhluk Tuhan yang lain. Tentu kita semua tahu mengapa manusia memiliki derajat lebih tinggi. Manusia lahir dengan Akal dan Nurani, dengan karunia akal dan nurani manusia memiliki hak dan kewajiban yang tentu saja berbeda dari makhluk lainnya. Manusia juga memiliki kebebasan untuk memilih dengan berbekal akal dan nurani tersebut sebagai pertimbangan dalam memilih. Dengan akal kita dapat membedakan pilihan tersebut menjadi dua, baik atau tidak baik sebuah pilihan terhadap diri manusia tersebut. Dan dengan nurani kita dapat membedakan pilihan juga menjadi dua, Baik atau tidak baik terhadap individu lain atau lingkungan si manusia tersebut.

Bukan pada tataran berpikir ilmiah tetapi pada tataran kehidupan keseharian manusia tersebut. Jika di hubung-hubungkan dengan pola berpikir ilmiah tentu akan berbeda isi tulisannya.

Akal sebagai alat penimbang sebuah pilihan

Dalam memilih sesuatu tentu kita dihadapkan pada berbagai macam konsekuensi logis yang akan terjadi setelah kita memilih salah satu dari sekian pilihan. Nah dalam hal ini peran akal adalah untuk menimbang konsekuensi logis apa yang akan kita terima nanti yang efeknya lebih mengarah kepada konsekuensi internal, yakni apa yang terjadi pada diri kita sendiri. Bukan kepada lingkungan, jadi lebih kepada kepentingan pribadi. Segala sesuatu yang di timbang oleh akal pasti berhubungan dengan efek baik atau tidak kepada diri kita. Biasanya pilihan seperti ini berakhir pada sebuah kepercayaan akan kebaikan itu sendiri.