Y4A Palang Pintu Performance

October 8, 2010

08/10/2010

Betawi, sebagai Etnis yang terlahir dari beragamnya populasi suku di jakarta, juga melahirkan budaya-budaya yang juga gabungan atas berbagai macam kebudayaan yang mencair di Jakarta atau Batavia. Upacara palang pintu merupakan kebudayaan betawi yang biasa ditampilkan pada saat pengantin pria datang ke rumah penganti wanita untuk melakukan lamaran atau pernikahan. namun sekarang ini budaya dan tradisi telah sedikit bergeser. upacara palang pintu sekarang sering digunakan untuk menyambut tamu-tamu penting dalam sebuah acara formal atau non formal.


Obama, The New Zionist’s Puppet and The Successor of Tyran

January 25, 2009

Semenjak kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat, Barrack Hussein Obama telah menarik perhatian berbagai macam kalangan di Amerika, bahkan seluruh dunia. Orang yang sebelumnya tidak dikenal oleh siapa-siapa, dalam sesaat menjadi bintang yang memancarkan harapan bagi Rakyat Amerika Serikat yang rindu perubahan dan bosan dengan Bush yang lebih mementingkan perang. Bagi masyarakat dunia, Obama diharapkan akan menjadi penyegaran baru dan pembawa perubahan kebijakan AS yang cenderung memihak Israel dibanding rakyat yang di jajah oleh Israel. Obama diharapkan untuk mnejadi lebih manusiawi dan dapat membuka mata hati lebih lebar dibanding dengan pendahulunya, George W. Bush, yang sudah menjadi icon perang dan icon pelanggar hak asasi manusia.

Namun siapa sangka, kalimat dan kata-kata yang diperdengarkan saat pidato kampanyenya “Yes, We can!!!”, “Hopes” dan “Changes” tidak lagi dapat diperdengarkan oleh Obama dalam pidato pelantikkannya…. jargon-jargon yang telah memberikan banyak harapan kepada siapapun yang mendukungnya.

Harapan bahwa Obama akan lebih Objective memandang masalah di Irak, Afghanistan dan Konflik Israel – Palestina, ternyata meleset, dan terbukti dari statement-statement yang keluar dari Obama setelah resmi menjadi Presiden Amerika, yang tidak berimbang dan memihak Israel yang jelas-jelas menjajah Palestina.

Huh!!!
Rupanya Obama masih takut untuk bisa mengungkapkan kebenaran…..
Rupanya Obama tidak seberani yang dibayangkan saat kampanye berlangsung….
Rupanya Obama telah takluk pada lobi-lobi kaum Zionist…

dan Obama kini bukan harapan akan perubahan, karena dia tidak ubahnya Boneka yang dikendalikan oleh ISrael……


Tentang Pilihan Dalam Hidup

January 9, 2009

Manusia Adalah makhluk dengan derajat paling tinggi di antara makhluk-makhluk Tuhan yang lain. Tentu kita semua tahu mengapa manusia memiliki derajat lebih tinggi. Manusia lahir dengan Akal dan Nurani, dengan karunia akal dan nurani manusia memiliki hak dan kewajiban yang tentu saja berbeda dari makhluk lainnya. Manusia juga memiliki kebebasan untuk memilih dengan berbekal akal dan nurani tersebut sebagai pertimbangan dalam memilih. Dengan akal kita dapat membedakan pilihan tersebut menjadi dua, baik atau tidak baik sebuah pilihan terhadap diri manusia tersebut. Dan dengan nurani kita dapat membedakan pilihan juga menjadi dua, Baik atau tidak baik terhadap individu lain atau lingkungan si manusia tersebut.

Bukan pada tataran berpikir ilmiah tetapi pada tataran kehidupan keseharian manusia tersebut. Jika di hubung-hubungkan dengan pola berpikir ilmiah tentu akan berbeda isi tulisannya.

Akal sebagai alat penimbang sebuah pilihan

Dalam memilih sesuatu tentu kita dihadapkan pada berbagai macam konsekuensi logis yang akan terjadi setelah kita memilih salah satu dari sekian pilihan. Nah dalam hal ini peran akal adalah untuk menimbang konsekuensi logis apa yang akan kita terima nanti yang efeknya lebih mengarah kepada konsekuensi internal, yakni apa yang terjadi pada diri kita sendiri. Bukan kepada lingkungan, jadi lebih kepada kepentingan pribadi. Segala sesuatu yang di timbang oleh akal pasti berhubungan dengan efek baik atau tidak kepada diri kita. Biasanya pilihan seperti ini berakhir pada sebuah kepercayaan akan kebaikan itu sendiri.


Pornografi dan Pornoaksi di Bawah Ketiak Seni

January 9, 2009

Beberapa saat yang lalu berita-berita dan kolom-kolom opini publik di berbagai media massa berbicara tentang RUU Pornografi dan Pornoaksi, ada yang berbicara kontra dan pastinya ada yang pro. Bagi yang kontra, mereka menganggap RUU ini akan mengekang nilai-nilai seni dan kebebasan berekspresi publik. Sebagaian lagi menganggap RUU ini adalah batu loncatan bagi diterapkannya hukum Islam di negeri ini, betapa nampak paranoia terhadap Islam dan kemudian menjadikan kelompok tersebut berpikiran dangkal. Banyak dalih yang disampaikan oleh kelompok penentang RUU ini, yang adalah isu pariwisata yang diusung gubernur Bali, dengan dalih pemahaman silang kultur antar suku bangsa.

Dalam tulisan ini, pengekangan nilai-nilai seni dan kebebasan ekspresi sebagai dalih penolakan terhadap RUUPP akan menjadi fokus utama. Dimana banyak sekali pelaku-pelaku pornoaksi dan pornografi berlindung di bawah ketiak Seni. Walaupun apa yang dilakukannya jelas-jelas melanggar norma-norma susila yang dijunjung tinggi oleh seni. Tak hanya norma susila tapi juga nilai-nilai pendidikan dasar moral adalah harus ada dalam setiap produk seni, paling tidak seni adalah penanda tinggi rendahnya sebuah peradaban.

Seni Pornoaksi dan Pornografi

Anjasmara baru saja dijadikan tersangka dalam kasus pornografi, dimana dia tampil bugil bersama Isabel dalam sebuah karya instalasi perpaduan photografi, dan seni lukis yang dipamerkan pada sebuah pameran seni internasonal tahunan di Indonesia. Davy Linggar selaku fotografer dalam karya ini berdalih bahwa ini adalah karya seni dan ditayangkan dalam lingkungan seni jadi tidak seharusnya polisi melakukan penangkapan terhadap dirinya atas tuduhan menciptakan gambar pornografi. “ini adalah seni murni” kata Davy Linggar dalam sebuah wawancara dalam acara infotainmen di salah satu stasiun tv nasional. Di lain pihak, Inul penyanyi dangdut yang cukup khas dengan gerakan pantat dan pinggul “ngebor” dengan semua “pembela”nya dan pendukungnya juga berdalih bahwa gerakan-gerakan inul adalah seni yang mengandung nilai estetis. Apakah benar seperti yang mereka katakan? Foto bugil Anjasmara dan goyang ngebor Inul adalah seni. Dari sudut pandang manakah mereka menilai itu?

Hakikat Seni

Karena berbagai pertimbangan, seni adalah kata yang paling sulit untuk didefinisikan tanpa harus memulai perdebatan yang tiada akhirnya. Banyak definisi telah dikemukakan. Setidaknya seni mempunyai keterlibatan manusia –entah dalam kemampuan fisik atau pikiran. Definisi yang bervariasi dari banyak ahli seni dan institusi seni, membuktikan betapa sulitnya mencari sesuatu yang baku tentang definisi seni.

Pada akhirnya saya pun berpendapat dan menyimpulkan bahwa seni adalah ekspresi kehendak, perasaan, pikiran, pengalaman, imajinasi yang di tuangkan kedalam media-media, yang dalam proses nya terdapat nilai-nilai daya, cipta, rasa dan karsa, moral dan pendidikan.

Hakekat seni adalah salah satu cara untuk mencari sebuah persamaan besar untuk disepakati bersama dan ini adalah hal yang paling mendasar dari seni. Tapi untuk mencapai kesepakatan tentang hakekat juga sama sulitnya, karena banyaknya ahli dan institusi seni yang mengemukakan pendapatnya masing-masing. Dan semua itu sangat berbeda, entah dari sudut pandangnya atau dari tujuannya.

Dari sekian banyak pikiran yang telah dikemukakan tentang seni dan hakekatnya, hanya bisa didapatkan sebuah kesimpulan yang berlaku secara individual, dan menjadi titik akhir. Pencarian akan hakekat seni masih akan terus berlangsung selama peradaban manusia belum mati.

Apakah foto Anjasmara dan Goyang Inul adalah seni? Jawabannya adalah bukan –menurut pendapat pribadi saya yang masih jadi mahasiswa seni. Karena seni adalah mendidik dan dalam dua kasus di atas, tidak ada satupun yang memiliki nilai pendidikan, inipun masih menurut saya pribadi. Setelah mengamati opini publik pada media-media massa, ternyata pendapat pribadi saya itu banyak keluar dari pemikiran seniman-seniman besar.

Lalu jika mengarah pada freespeech atau kebebasan berekspresi maka itupun juga tidak dapat dibenarkan, karena freespeech pun dibatasi oleh hak-hak orang lain, dalam artian tidak diperkenankan mengganggu hak orang lain dalam melaksanakan kebebasan berekspresi itu. Dan ternyata dua kasus di atas cukup mengganggu hak-hak kenyamanan orang lain, khususnya FPI yang merasa lingkungannya di kotori oleh penampilan kedua individu dalam dua kasus di atas.

Jadi kesimpulannya adalah para penikmat seni harus dapat mencermati perbedaan yang mendasar antara pornografi atau pornoaksi yang mengeksploitasi nilai-nilai seksual dan erotisme dengan dalih Seni dengan seni itu sendiri yang mengandung nilai-nilai pendidikan, moral, daya, cipta, rasa dan karsa.

Jadi Seni dan Kebebasan berekspresi tidak dapat di jadikan alasan yang kuat untuk menolak RUUPP. Jika pada suatu saat nanti RUU itu disahkan, maka bukan berarti Pornografi dan Pornoaksi dilarang Total, tapi hanya dibatasi ruang geraknya agar tidak tercecer di ruang publik sehingga dapat dilihat oleh individu-individu yang belum pantas (anak-anak). Pornografi dan pornoaksi tidak akan menuai sangsi jika tetap terjaga dalam ruang pibadi yang penikmatnya pun terbatas, karena pornografi dan pornoaksi sah dalam ruang pribadi. Entah dalam artian seni atau sekedar pelampiasan hasrat. Terserah.


Hello world!

January 9, 2009

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!